Jamur Halotoleran “Aspergillus Variecolor”
MAKALAH
ILMIAH
Disusun
14
Mei 2012
Oleh
1.
Ni
Putu Pertiwi (112210101029)
2.
Dessy
Pradesyawati (112210101030)
3.
Mohammad
Sulton Habibi (112210101031)
4.
Imamah
Listiya A. (112210101032)
5.
Yeni
Nurcahyani (112210101033)
BAGIAN
BIOLOGI FARMASI
FAKULTAS
FARMASI UNIVERSITAS JEMBER
2012
RINGKASAN
DAFTAR
ISI
hal
HALAMAN
JUDUL ………………………………………………………………….. i
RINGKASAN
…………………………………………………………………………. ii
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………....... iii
DAFTAR
GAMBAR………………………………………………………………….. iv
DAFTAR
TABEL …………………………………………………………………….. v
DAFTAR
LAMPIRAN………………………………………………………………… vi
JAMUR HALOTOLERAN “Aspergillus variecolor”
2. Spesifikasi
Aspergillus variecolor …………………………………………...
3. Aspergillus
variecolor dalam Kehidupan Manusia…………………………...
PETA
KONSEP ………………………………………………………………………..
BIODATA KELOMPOK……………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………….
LAMPIRAN……………………………………………………………………………..
DAFTAR
GAMBAR
hal
3.1
DAFTAR
LAMPIRAN
hal
A.
Kuman-kuman yang kebalterhadapantibiotika
…………………………………
B.
Antibiotik-antibiotik yang
mememicukekebalankuman ……………………….
C.
PolaresistensiEscerichia coli terhadapantibiotik
………………………………
D.
Polaresistensi Pseudomonas terhadapantibiotik ……………………………….
E.
Polaresistensi Staphylococcus terhadapantibiotik
……………………………..
F.
Jurnal-jurnalpendukungmakalahilmiah…………………………………………
HALOTOLERAN “Aspergillus
variecolor”
1. Taksonomi
Aspergillus variecolor
Aspergillus variecolor
tergolong kingdom Fungi, Divisio/filum Ascomycota, Ordo Eurotiales, Famili Trichocomaceae, Genus Aspergillus, dan spesiesnya yaitu Aspergillus
variecolor.
Aspergillus
variecolor merupakan jamur yang tergolong kapang ( Mold).
1.1 Fungi
Fungi adalah nama regnum dari
sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof
yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul
nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Anggota
fungi adalah jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali
yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri.
Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara
aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniseluler
serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora
aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara
seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami.
Singami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami. Fungi
hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di tempat
yang lembap. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembap.
Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa
organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang
asam. Fungi diklasifikasikan menjadi 6 klasifilasi yaitu: Zygomycota, Ascomycota,
Basidiomycota, Deuteromycota, Mikoriza, Lumut Kerak
1.2 Ascomycota
Ascomycota
adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam
selnya ( kantung kecil ) yang disebut askus. Pembentukan askus inilah yang
menjadi ciri Ascomycota. Perkembang biakan secara seksual dilakukan dengan
pembentukan askospona melalui beberapa tahap, yaitu:
·
Perkawinan ( kopulasi ) antara
gametangium jantan dan gametangium betina.
·
Bersatunya plasma kedua gametangium yang
disebut dengan plasmolisis.
·
Bersatunya inti yang berasal dan
gametangium yang disebut dengan kariogami.
Pada umumnya jamur dari divisio ini
hidup pada habitat air bersifat sebagai saproba atau patogen pada tumbuhan.
Akan tetapi, tidak sedikit pula yang hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk
Lhichenes ( lumut kerak ). Namun, Ascomycota kebanyakan hidup sebagai saprofit. Kariogami yang menyebabkan terjadinya
pembelahan reduksi, dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen
menurut pembentukan sel bebas.
1.3 Aspergillus
Konidiospora tidak bercabang, muncul dari sel
kaki dan berakhir sebagai fesikel yang menyebabkan munculnya sterigmata
berbentuk botol. Rantai-rantai
konidia terbentuk pada sterigmata sekunder (cabang-cabang sterigmata primer). Pada beberapa spesies kepalanya berbentuk bola, pada
spesies lain penataan sterigmatanya memberikan penampilan seperti kipas atau
silinder. Beberapa spesies menghasilkan askospora, bila dibentuk
ada 8 askospora berbentuk bundar sampai lonjong didalam askus. Askus-askus tersebut tertata secara tidak beraturan
diseluruh peritesium. Sporanya
berwarna-warni, dan karena itulah jamur mempunyai warna khas masing-masing Identifikasi spesies Aspergillus
dapat dilakukan berdasarkan
warna koloni jamur yang tumbuh
pada agar SDA.
2. Spesifikasi Aspergillus variecolor
2.1 Penemuan Aspergillus variecolor
Sejarah Aspergillus variecolor rumit dan menggambarkan
sedikit kekacauan tata nama di kelompok Aspergillus dan Penicillium. Berkeley
ar.d Broome pada tahun 1857 pertama kali menjelaskan Aspergillus Variecolor
sebagai sebuah Gasteromycete atau lumut (Thom & Raper, 1945) dan
menyebutnya Emericella variecolor.
2.2 Ciri –
ciri Aspergillus variecolor
Aspergillus variecolor diselidiki oleh Thom dan Raper dalam suatu penelitian.
Aspergillus variecolor memiliki karakteristik pendek, sebuah cleistothecium
mengandung warna merah ungu/merah lembayung, berdinding, besar, tebal, dan bulat. Ciri khas dari Aspergillus variecolor adalah ascospore
dengan puncak-puncak ekuatorial yang luas yangmemberikan penampilan seperti
spora bintang.
Struktur
Formula dari Aspergillus variecolor
dapat dilihat di bawah ini,
Aspergillus
variecolor merupakan jamur dengan sifat halotoleran dimana halotoleran disini berarti
suatu mikroba yang dapat tumbuh dengan atau tanpa garam (Fardiaz 1992). Aspergillus variecolor merupakan jamur laut yang mampu hidup di laut
dengan kadar garam tertentu. Oleh karena
itu Aspergillus variecolor bisa dibiakkan berdasarkan
Potato Dextrose agar-agar
miring yang mengandung 10% NaCl dan disimpan pada
suhu 4 ° C.
Aspergillus variecolor termasuk jenis jamur
kapang. Kapang
(mould/filamentous fungi) merupakan mikroorganisme anggota Kingdom Fungi
yang membentuk hifa . Kapang melakukan reproduksi dan penyebaran menggunakan
spora. Spora kapang terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora
aseksual . Spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih
banyak dibandingkan spora seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil
(diameter 1 – 10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif
menggunakan aliran udara. Apabila spora tersebut terhirup oleh manusia dalam
jumlah tertentu akan mengakibatkan gangguan kesehatan.
2.3 Pengembangbiakan Aspergillus Variecolor
Media Pertumbuhan aspergillus variecolor mengandung glukosa 10%,
0,43% di-amonium tartrat dan ekstrak wortel 400g per liter kaldu yang dapat
meningkatkan pertumbuhan miselium sebesar 50% yang selanjutnya mengakibatkan
peningkatan dengan hasil 36,8% dari mentah santon dan manitol 29,5% produk
metabolisme Aspergillus variecolor. Variecolor dapat dikembangkan dalam
media tertentu. Di bawah ini merupakan salah satu cara pengembangbiakan dari
Aspergillus variecolor.
Aspergillus variecolor dan diinkubasi pada 27 ° C
selama dua minggu.
Setelah inkubasi tersebut, isi termos
disaring, miselium dipisahkan, dicuci dan dikeringkan dalam oven untuk konstan
berat di 55oC, pada sebelumnya ditimbang kertas filter. Terrein
diisolasi setelah 21 hari inkubasi dari kaldu dengan mengekstraksi dengan etil
sementara asetat, yang santon diisolasi dari miselium bubuk kering menggunakan
ekstraksi metode soxhlet dengan petroleum eter dan miselium akhirnya
diekstraksi metanol untuk mengisolasi manitol seperti dilansir Kamal dkk.,
(1970).
1.3 Aspergillus variecolor dalam Kehidupan Manusia
Aspergillus variecolor merupakan
jamur jenis mold ( kapang ) yaitu black mold. Aspergillus variecolor berasal dari genus Aspergillus. Dikatakan
bahwa patulin adalah molekul dengan
sifat sitostatik, antibiotik dan
anti jamur, tetapi toksisitas menghalangi penggunaan
terapeutiknya.
Strain yang memproduksi patulin tersebut telah ditemukan pada genus
Aspergillus, Byssochlamys, Gymnoascus, Paecilomyces, Penicillium ( sumber ).
Jadi Aspergillus
variecolor memiliki fungsi patulin yaitu sitostatik,
antibiotik dan anti jamur. Pada penelitian lain, juga ditemukan hal yang sama
dan disebutkan bahwa produk alami dari jamur yag tidak biasa telah diisolasi
dari strain jamur Aspergillus variecolor dan
telah terbukti memiliki efek sitotoksik sederhana (sumber).
Sitostatik
Sitostatik adalah zat-zat yang menghambat
pertumbuhan sel. Pada penggunaan terapi, sitostatik digunakan untuk pengobatan
tumor. Tujuannya adalah mencapai remisi tumor yang sesempurna mungkin, paling
tidak suatu reduksi yang semaksimal mungkin. Sitostatik diberikan bersama kemoterapi
adjuvan yang mungkin dilaksanakan setelah suatu operasi. Semua sitostatik
mempunyai kesamaan, yakni menyerang siklus sel sehingga menghambat pertumbuhan
sel. Dalam hal ini efeknya spesifik terhadap fase, yang berarti bahwa hanya
sel-sel yang berada pada fase peka di siklusnya yang akan dirusak. Dari hal
tersebut disimpulkan bahwa hanya dapat terjadi suatu reduksi sel. Walaupun
sitostatik lebih toksik terhadap sel malignan dibandingkan terhadap sel-sel
normal, efek sitostatisnya tidak tumorselektif, artinya sebanding dengan
kepekaannya semua sel tubuh yang sehat ikut terkena. Terutama sel-sel tubuh
yang tingkat poliferasinya tinggi ( mukosa usus, kulit, rambut, sel-sel
kelamin, system hematopoetik, jaringan embrional dan petal ) yang mengalami
perusakan hebat. Semua sitostatik potensial mutagen dan karsinogen. Klasifikasi
sitostatik yaitu zat-zat penghambat mitosis, alkilator, antimetabolit,
antibiotik yang bekerja sitostatis serat hormon dan antagonis hormon.
Sifat
Sitostatik pada Aspergillus variecolor
Seperti yang telah dijelaskan
di awal, Aspergillus variecolor
mempunyai beberapa fungsi yaitu sitostatik, antibiotik dan antifungi. Dari
penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa ahli dapat dikatakan bahwa Aspergillus variecolor merupakan
antibiotik yang bekerja secara sitostatik.
Wang et all mengemukakan dua
senyawa kuinon jenis baru, variecolorquinones A (1) dan B (2)
bersama-sama dengan sebelas senyawa terkait dikenal dengan 3-13 telah
diisolasi dari metabolit yang dihasilkan
oleh strain jamur bakteri halotoleran Aspergillus variecolor B-17. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa
metabolit yang dihasilkan dari jamur ini salah satunya dapat berfungsi selektif
untuk menghambat perkembangan sel A-549 , menghambat proliferasi sel P388 dan
HL-60. Dimana sel-sel ini merupakan pengkodean untuk sel-sel kanker. Jadi
metabolit yang dihasilkan oleh jamur ini salah satunya memiliki kegunaan
sitotoksis atau sitostatik.
Di tahun yang berbeda, Kuttruf et all mengungkapkan produk
alami dari jamur yag tidak biasa telah diisolasi dari strain jamur Aspergillus variecolor dan telah
terbukti memiliki efek sitotoksik sederhana. Dari dua penelitian ini,
menunjukkan adanya keuntungan yang diberikan oleh jamur Aspergillus variecolor. Namun dari keuntungan ini juga ada
kerugiannya.
1.3.1 Keuntungan Aspergillus variecolor
Dari penjelasan sebelumnya, dapat dikatakan
bahwa Aspergillus variecolor memberikan
keuntungan yang sangat bermanfaat bagi manusia yaitu sebagai suatu jamur yang
dapat menghasilkan senyawa sitostatik atau lebih dikenal dengan sitotoksik. Hal
ini dibuktikan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti dengan
mengisolasi metabolit-metabolit yang dihasilkan oleh jamur tersebut. Dan
didapatkanlah senyawa yang bersifat sitostatik tersebut. Untuk lebih jelasnya
dapat dibaca pada jurna ( sumber )
1.3.2 Kerugian Aspergillus variecolor
Aspergillus
variecolor mampu menghasilkan senyawa yang bersifat
sitostatik. Selain memiliki keuntungan yang sangat bermanfaat, senyawa ini juga
mempunyai kerugian yang perlu mendapat perhatian khusus. Senyawa yang bersifat
sitostatik itu tidak bekerja secara tumorselektif. Ini artinya sel-sel yang
sehat juga terkena efeknya. Jadi sitostatik potensial mutagen dan karsinogen
Biodata
Kelompok
1. Nama : Ni Putu Pertiwi
NIM :
112210101029
Email : tiwi.adj@gmail.com
Nomor HP : 083119856719
2. Nama : Dessy Pradesyawati
NIM :
112210101030
Email : Onelovsaiiq@gmail.com
Nomor hp : 085745553093
3. Nama : Moh. Sulthon Habibi
NIM :
112210101031
Email : habibifarmasi@gmail.com
Nomor HP : 08980467164
4. Nama : Imamah Listiya A.
NIM :
112210101032
Email : imamahlistiya@gmail.com
Nomor HP : 08563575558
5. Nama : Yeni Nur Cahyani
NIM :
112210101033
Email : yeninurcahyani33@gmail.com
Nomor HP : 085238378989
LAMPIRAN
Aspergillus Variecolor
HUT-2109
Aspergillus variecolor
Struktur Formula dari Aspergillus variecolor
Aspergillus di lihat dengan
menggunakan mikroskop elektron, terlihat konidiospora dengan spora yang dihasilkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar