a.
Metode
Difusi Cakram
Cara
yang mudah untuk menetapkan kerentanan organisme terhadap antibiotik adalah
dengan menginokulasi pelat agar dengan biakan dan membiarkan antibiotik
terdifusi ke media agar. Cakram yang telah mengandung antibiotik diletakkan di
permukaan pelat agar yang mengandung organisme yang diuji. Pada jarak tertentu
pada masing-masing cakram,antibiotik terdifusi sampai titik antibiotik tersebut
tidak lagi menghambat pertumbuhan mikroba.Efektivitas antibiotik ditunjukkan
oleh zona hambatan. Zona hambatan terlihat sebagai area jernih atau bersih
mengelilingi cakram tempat zat dengan aktivitas antimikroba terdifusi. Diameter
zona dapat diukur dengan penggaris dan hasil dari eksperimen ini merupakan satu
antibiogram. Ukuran zona hambatan dapat dipengaruhi oleh kepadatan media
biakan, kecepatan difusi antibiotik,konsentrasi antibiotik pada cakram
filter,sensitivitas organisme terhadap antibiotik, dan interaksi antibiotik
terhadap media.suatu zat yang mempunyai efek samping signifikan tidak boleh
digunakan (Harmita dkk, 2008). Pada praktikum ini cakram antibiotik yang
dipakai yaitu cakram chloramphenicol (30 µg), cakram ciprofloxacine (5 µg) dan
cakram tetrasiklin (30 µg).
-
Cakram Chloramphenicol (30 µg)
Kelarutan
chloramphenicol yaitu larut dalam lebih kurang 400 bagian air. Tingkat
sensitivitas chloramphenicol adalah
Pada praktikum,
diameter zona hambat yang dihasilkan cakram ini adalah 28 mm. ini berarti
tingkat sensitivitasnya
-
Cakram Ciprofloxacine (5 µg)
Pada praktikum, diameter zona hambat
yang dihasilkan cakram ini adalah 33 mm. ini berarti tingkat sensitivitasnya
-
Cakram Tetrasiklin (30 µg)
Pada
suhu 28°C kelarutan tetrasiklin dalam air sebesar 1,7 mg/ml (Schunack et
al., dalam Suryani, 2009).
Tingkat sensitivitas tetrasiklin yaitu
Pada praktikum,
diameter zona hambat yang dihasilkan oleh cakram ini adalah 31 mm. ini berarti
tingkat sensitivitasnya
Selain
dengan cakram antibiotik, pada praktikum juga dpakai cakram kosong yang
kemudian ditetesi dengan minyak sebanyak 2 µL untuk menguji sensitivitasnya.
Minyak yang digunakan tidak diencerkan sehingga kadarnya 100 %. Minyak tersebut
yaitu :
-
Minyak Cengkeh
Daun
cengkeh mengandung minyak atsiri yang komponen utamanya yaitu eugenol. Selain
eugenol, juga mengandung berbagai bahan lainnya yang jumlahnya relatif sedikit,
misalnya eugenol asetat, methil amil keton, kariofilen, furfurol, dan vanillin.
Bahan-bahan tersebut hampir semuanya tergolong dalam golongan fenol yang pada
dasarnya mempunyai sifat antibakteri (Kumala dan Indriani, 2008). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa minyak cengkeh dengan konsentrasi 1:1, 1:2 dan 1:3
mampu menghambat bakteri Gram Positif (B.cereus dan S.aureus) dan
Gram Negatif (E.coli dan Shigella sp), daya hambat minyak cengkeh
terhadap bakteri semakin besar dengan semakin tingginya konsentrasi (Taufik et al., tanpa tahun).
Pada
praktikum, zona hambat yang dihasilkan oleh minyak ini adalah 15 mm.
-
Minyak Sereh
Komponen
kimia dalam minyak sereh wangi cukup kompleks, namun komponen yang terpenting
adalah sitronellal dan geraniol. Senyawa-senyawa tersebut memiliki aktivitas antibakteri,
ditulis Suprianto (2008). Pada praktikum, zona hambat yang dihasilkan oleh
minyak ini adalah 10 mm.
-
Minyak Mentha piperita
Dari
penelitian yang dilakukan dengan berbagai bentuk dari peppermint (lautan,
infuse, rebusan, jus dan minyak atsiri peppermint) dengan metode Standard Disk Diffusion didapatkan bahwa
minyak atsiri dari peppermint memiliki aktivitas antibakteri yang tinggi
terhadap 11 spesies bakteri gram negatif yang digunakan termasuk E. coli. Kandungan minyak ini didominasi
oleh monoterpen terutama mentol, menton dan turunannya (misalnya isomenthone,
neomenthol,acetylmenthol,pulegone). Minyak ini berfungsi sebagai
antibakteri terutama mentol, ditulis : Saeed (2006). Zona hambat yang
dihasilkan oleh minyak ini adalah 14 mm.
Pengujian sensitivitas bahan alam seperti
minyak dari tumbuhan ini digunakan hanya untuk menguji potensinya saja. Indu et al. (2006) menyatakan bahwa pada filter paper method, jika diameter zona
hambat kurang dari 12 mm maka senyawa tersebut tidak memiliki aktivitas
antibakteri (resisten) ; jika diameternya 12-16 mm, maka termasuk intermediet
dan jika diameter zona hambatnya lebih dari 16 mm, maka senyawa tersebut
termasuk sensitive. Dari hasil praktikum, minyak cengkeh dan Mentha piperita memiliki aktivitas
antibakteri yang bersifat intermediet sedangkan minyak sereh dengan diameter
zona hambat sebesar 10 mm digolongkan resisten. Namun berdasarkan sumber,
minyak sereh mempunyai aktivitas antibakteri. Adanya ketidaksesuaian
kemungkinan karena kurangnya jumlah minyak yang diteteskan pada cakram (pada
percobaan yang dilakukan selain oleh kelompok kami, didapatkan diameter zona
hambat sebesar 14 mm / intermediet).
- Metode Sumuran
Pada
metode ini, sumuran dibuat pada agar dengan garis tengah sesuai dengan
kebutuhan. Kemudian antibiotik atau zat yang diuji dimasukkan ke dalamnya. Pada
praktikum, ke dalam sumuran dimasukkan ketiga minyak yang telah disebutkan di
atas dan ekstrak jambu biji.
Zona
hambat yang dihasilkan pada metode sumuran
-
Sumuran Minyak
Pada
sumuran minyak, dimasukkan minyak cengkeh, sereh dan Mentha piperita sebanyak 50 µL untuk setiap sumuran dan kadar
minyak adalah 100 % (tanpa pengenceran). Hasil yang didapatkan yaitu zona
hambat yang dihasilkan ketiga minyak tidak bisa dihitung diameternya karena
zona hambat minyak yang satu dengan lainnya saling begabung (lihat lampiran
gambar 1.8). Ini dikarenakan kadar minyak yang tinggi sehingga daya hambatnya
juga besar.
-
Sumuran Ekstrak Jambu Biji
Pada
praktikum, ekstrak jambu yang digunakan adalah ekstrak jambu dengan kadar
0,025%, 0,05% dan 0,075%. Hasil yang didapatkan yaitu tidak ditemukannya zona
hambatan pada medium (lihat lampiran gambar 1.7). Namun seharusnya, ekstrak
jambu ini memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli (Adnyana et al.,
2004). Berdasarkan penelitian, ditemukan
bahwa, suatu ekstrak tidak akan menimbulkan aktivitas antibakteri jika
konsentrasinya 10% ke bawah (Indu et al.,2006).
Oleh karena itu, karena ekstrak yang dipakai pada waktu praktikum adalah di
bawah 10%, jadi tidak memberikan efek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar