Sifat Kelarutan Zat dan
Analisis Unsur
Disusun Oleh:
1.
Sekar
Arum Puspitasari (112210101008)
2.
Kadek
Cahya Kusuma Dewi (112210101023)
3.
Dessy
Pradesyawati (112210101030)
4.
Yeni
Nur Cahyani (112210101033)
5.
Pratama
Putra Ramadhan (112210101045)
6.
Rahma
Fatdriyah (112210101063)
7.
Nurul
Faridah (112210101064)
8.
Binar
Indah Marwati (112210101068)
9.
Defitri
Trimardani (112210101075)
10.
Nuraini
Agustin (112210101077)
11.
Oktavia
Catur Xenograf (112210101078)
Fakultas Farmasi
Universitas Jember
2012
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Larutan
adalah larutan yang homogen dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebh
sedikit disebut zat terlarut, sedangkan yang jumlahnya lebih banyak disebut zat
pelarut. Kelarutan dari zat yaitu jumlah maximum yang terlarut yang larut dalam
sejumlah tertentu. Dalam konteks kualitatif, ada zat-zat yang dapat larut,
sedikit larut atau tidak larut. Zat yang dikatakan tidak larut jika sebagian
besar zat tersebut melarut bila ditambahkan air. Jika tidak zat tersebut
digambarkan sebagai sedikit larut atau tidak dapat larut. Semua senyawa ionik merupakan
elektrolit kuat tetapi daya larutnya tidak sama.
Letinen
mengusulkan empat jenis pelarut, pelarut empriotik mempunyai sifat asam maupun
sifat basa seperti halnya air. Mereka mengalami otoprotolisisi dan derajat
sampai dimana reaksi berlangsung sempurna yang merupakan fungsi dari reaksi
ini. Sebagian seperti etanol dan metanol memiliki sifat asam basa yang mirip
dengan air dan bersama dengan air disebut sebagai pearut netral. Lainnya
disebut pelarut asam, seperti asam asetat, asam format, dan asam sulfat adalah
asam basa yang jauh lebih lemah daripada air. Pelarut basa seperti ammonia cair
dan etildiamina mempunyai yang lebih besar dan kesamaan yang jauh lebih kecil
daripada keasaman daripada air.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Bagaimana sifat kelarutan
suatu zat terhadap pelarut tertentu?
1.2.2
Bagaimana cara
mengidentifikasi adanya unsur-unsur C, H, N, S, dan unsur golongan halogen pada
suatu senyawa?
1.3 Tujuan
1.3.1
Mahasiswa dapat
memahami sifat kelarutan suatu zat terhadap pelarut tertentu
1.3.2
Mahasiswa mengetahui
cara mengidentifikasi adanya unsur-unsur C, H, N, S, dan unsur golongan halogen
pada suatu senyawa
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sifat Kelarutan Zat
Ø Larut
dalam air
Senyawa
heteropolar, garam-garam dan gula
Ø Larut
dalam air dan eter
·
C H O : Asam, anhidrida, aldehida, keton, dan
fenol
·
C H O N : Amina dan nitril alifatik
·
C H O Hal : Asam halida dan halogen asam
Ø Larut
dalam air, tak larut dalam eter
·
C H O : Glikol, poli-alkohol, asam hidroksi,
asam poli basa,
dan karbohidrat
·
C H O N : Amida dan asam amino
·
C H O S : Asam dan garam sulfonat
Ø Larut
dalam 5 % NaOH
·
C H O : Asam, fenol, dan enol
·
C H O N : Barbiturat, imida, asam nitro, nitrofenol,
asam halogeno, fenol-halogen, dan asam halide
·
C H O S : Sulfonamida dan asam aminosulfat
·
C H O N S : Sulfonamida dan asam aminosulfat
·
C H O S : Tiofenol dan merkaptan
·
C H O Hal : Asam halogeno, fenol-halogen, dan asam
halide
Ø Larut
dalam HCl encer
·
C H O N : Amina dan hidrazina
Ø Larut
dalam asam sulfat pekat (dengan atau tanpa reaksi)
·
C H O : Alkohol tinggi, aldehid, anhidrid,
ester, keton, eter, hidrokarbon tak jenuh
·
C H O N : Senyawa nitro dan amina tinggi
·
C H O S : Sulfonamida, amida sekunder, dan senyawa
mengandung S
·
C H O N S : Sulfonamida amina sekunder
·
C H O Hal : Alkil halida dan turunan halogen
Ø Tidak
larut dalam asam sulfat pekat
·
C H O : Hidrokarbon asiklis dan siklis serta
hidrokarbon aromatic
·
C H O Hal : Turunan halogen senyawa hidrokarbon tersebut
2.2 Analisis Unsur
Ø Unsur
Karbon (C)
Percobaan Penfield
:
0,5
gram zat ditambah 50 mg PbCrO4/CuO, panaskan. Gas yang terbentuk dialirkan
ke dalam tabung reaksi yang berisi air kapur. Adanya unsur karbon (C) akan menimbulkan
kekeruhan pada air kapur.
Ø Unsur
Hidrogen (H)
Percobaan Penfield
:
0,5
gram zat ditambah 50 mg PbCrO4/CuO, panaskan. Gas yang terbentuk dialirkan
ke dalam tabung reaksi yang berisi air kapur. Adanya unsur hidrogen (H) akan menimbulkan
tetes-tetes air pada dinding tabung reaksi.
Ø Unsur
Nitrogen (N)
Percobaan Kjedahl
:
10
mg zatditambahkan 10 tetes asam sulfat pekat, panaskan sampai tidak berwarna
(jernih). Dinginkan dengan penambahan 1 ml air, kemudian dibasakan. Adanya unsur
nitrogen (N) akan menimbulkan endapan coklat bila ke dalam larutan tersebut ditambah
beberapa tetes pereaksi Nessler.
Ø Unsur
Halogen (F, Cl, Br, I, At)
Percobaan Beilstein
:
Serbuk/larutan
zat diteteskan pada ujung kawat Cu, kemudian dipanaskan pada nyala Bunsen. Adanya
unsur halogen (F, Cl, Br, I, At) akan ditunjukkan oleh adanya nyala hijau kebiruan.
Ø Unsur
Nitrogen (N)
Percobaan
Faraday :
100
mg zat dalam
tabung reaksi dicampur dengan serbuk CaO. Mula-mula dipanaskan perlahan dengan
api kecil, lama-lama suhu dinaikkan sampai pijar kemudian didinginkan. Asbes dipasang dekat
ujung tabung dan di atasnya dipasang lakmus merah yang basah. Jika ada N, (maka ada NH3)
maka kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru
Catatan
:
§ Untuk senyawa yang mudah menguap,
dipakai tabung yang lebar. CaO dipijar terlebih dahulu dalam tabung itu lalu ketika panas zat dimasukkan
(50 mg atau = 1 tetes).
Percobaan Lassaigne :
Dalam tabung reaksi dimasukkan
sepotong logam Na dan sedikit zat. Mula-mula dipanaskan perlahan pada api
kecil, Na mulai meleleh dan tercampur baik dengan zat (tabung dimiringkan agar Na yang meleleh dapat bercampur baik
dengan zat). Perlahan-lahan api dibesarkan sampai akhirnya dipijar sampai merah
selama ± 10-15 menit.
Tabung
didinginkan dan ditambahkan 1 ml air, aduk, didihkan sebentar dan akhirnya disaring dengan kertas saring. Filtrat harus
jernih, bila tidak jernih berarti destruksi tidak sempurna dan harus diulang
lagi. Filtrat ini disebut filtrat Lassaigne dan dipakai umtuk penentuan
selanjutnya.
Catatan
:
§ Dengan pemijaran yang cukup lama kelebihan logam Na diubah
menjadi Na2O sehingga tidak berbahaya kalau kena air.
§ Bila disamping C, N, ada S, kemungkinann
terbentuk CNS yang akan menggangu penentuan N. untuk menghindarkannya, dipakai
logam Na berlebih.
Ø Unsur
Sulfur (S) dan Fosfor (P)
Percobaan
Castellana :
Percobaan
ini memakai prosedur yang sama dengan
percobaan Lassaigne, bedanya percobaan ini yang dipakai untuk mendestruksi bukan
logam Na, tetapi campuran antara Mg dan Na2CO3 dengan perbandingan 1 : 2. Keuntungan cara ini adalah selain
prosesnya lebih cepat, reaksi juga tidak seberbahaya cara Lassaigne karena tidak
menggunakan logam Na yang meledak jika bercampur dengan air. Uji ini dapat dipakai untuk memeriksa unsur S
dan N dengan cara yang sama seperti cara Lassaigne.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Kelarutan zat dalam pelarut tertentu dapat
dipakai sebagai petunjuk pendahuluan analisis kualitatif
3.1.2 Sifat kelarutan zat pada pelarut tertentu
antara lain :
Ø a.
Larut dalam air
Senyawa
heteropolar, garam-garam dan gula
Ø b.
Larut dalam air dan eter
Beberapa senyawa
·
C H O , C H O N, C H O
Hal
Ø Larut
dalam air, tak larut dalam eter
Beberapa senyawa
·
C H O, C H O N, C H O S
Ø Larut
dalam 5 % NaOH
Beberapa senyawa
·
C H O, C H O N, C H O
S, C H O N S, C H O S, C H O Hal
Ø Larut
dalam HCl encer
Beberapa
senyawa
·
C H O N
Ø Larut
dalam asam sulfat pekat (dengan atau tanpa reaksi)
Beberapa
senyawa
·
C H O, C H O N, C H O
S, C H O N S, C H O Hal
Ø Tidak
larut dalam asam sulfat pekat
Beberapa
senyawa
·
C H O, C H O Hal
3.2 Beberapa
unsur dapat dianalisis dengan percobaan-percobaan tertentu.
a. Unsur
Karbon (C) dan unsur Hidrogen (H) melalui Percobaan Penfield
l Adanya unsur karbon (C) akan
menimbulkan kekeruhan pada air kapur
l Adanya unsur hidrogen (H) akan menimbulkan
tetes-tetes air pada dinding tabung reaksi
b. Unsur
Nitrogen (N) melalui Percobaan Kjedahl
Adanya unsur
nitrogen (N) akan menimbulkan endapan coklat bila ke dalam larutan tersebut
ditambah beberapa tetes pereaksi Nessler
c. Unsur
Halogen (F, Cl, Br, I, At) melalui Percobaan Beilstein
Adanya unsur
halogen (F, Cl, Br, I, At) akan ditunjukkan oleh adanya nyala hijau kebiruan
d. Unsur
Nitrogen (N) melalui :
1.
Percobaan Faraday
l
Adanya
unsur Nitrogen (N) (maka ada NH3) maka kertas lakmus merah
akan berubah menjadi biru.
2.
Percobaan Lassaigne
e. Unsur
Sulfur (S) dan Fosfor (P) melalui Percobaan Castellana
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/44731049/LAPORAN-KIMOR-I
[10 April 2012]
Anonim.
2010. Pemeriksaan Atas Unsur-Unsur Non
Logam. http://filzahazny.wordpress.com/2008/09/28/pemeriksaan-atas-unsur-unsur-non-logam/ [10 April 2012]
Fessenden dan Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1 dan 2. Jakarta : Erlangga.
Drs. Parlan, M.Si.
2003. KimiaOrganik I. Malang : JICA.
Day dan Underwood. 2001. Analisis Kimia Kualitatif Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga.
Anonim.
2010. Analisis Kualitatif
Unsur-Unsur Dalam Senyawa Organik. http://www.chem-is-try.org.com [10 April 2012].
Keenan, Charles, dkk. 2005.
Kimia Untuk Universitas.
Jakarta : Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar